Minggu, 11 November 2012

Metode Dalam Skripsi



            Berbicara skripsi maka kita akan berbicara gelar sarjana. Betapa banyak skripsi yang telah dibuat oleh mahasiswa yang telah lulus. Namun, apakah jumlah skripsi yang banyak tersebut sejalan dengan banyaknya solusi dalam pembelajaran guna meningkatkan kualitas pendidikan. Seakan skripsi hanyalah skripsi tanpa ada penerapannya di lapangan, sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.
            Tengoklah skripsi yang ada di kampus-kampus terlebih yang berlatar belakang pendidikan. Tumpukan skripsi yang jumlahnya tak terhitung, begitu banyak. Deretan nama sarjana yang sudah lama atau masih baru lulus terlihat jelas disertai dengan judul skripsi ada yang sangat panjang, ada pula yang biasa-biasa, ada yang tebal ada pula yang biasa-biasa, tergantung pada kedalaman materi yang dikajinya dalam penelitian.
            Begitu pula yang penulis lakukan sore beberapa hari kemarin, melihat deretan skripsi, terlihat judul dengan menuliskan pengaruh metode A terhadap pembelajaran B, atau pengggunaan metode X terhadap peningkatan pembelajaran Z, begitu pula yang lainnya, sungguh banyak. Ketika dibaca, setiap skripsi hampir mengatakan, metode yang digunakan oleh guru-guru sekarang terlihat itu-itu saja, jika tidak ceramah maka yang dilakukannya adalah latihan, begitu dan terus begitu. Mahasiswa bak malaikat yang akan meningkatkan kualitas pendidikan negeri ini.
            Hal tersebut tidak salah, bahkan menunjukan hal yang positif, karena mahasiswa ikut serta mengupayakan agar pendidikan di negara kita lebih baik. Namun apa jadinya jika skripsi hanya skripsi, metode hanya metode, sistem hanya sistem yang tertulis di judul skripsi begitu saja, tanpa ada proses panjang guna menindaklanjutinya.
            Pembelajaran merupakan proses panjang yang membutuhkan waktu lama, dana, konsentrasi, kesabaran guna tercapai apa yang menjadi cita-cita bangsa, bukan suatu proses yang simsalabim layaknya jin. Bahkan Rosululloh bersabda dalam sebuah hadisnya yang mengatakan proses pembelajaran membutuhkan kecerdasan, rasa semangat tinggi, kesabaran dalam menyikapi rintangan dan halangan, dana untuk pendidikan,  menghormati guru atau pengajar serta membutuhkan waktu yang lama.
Jadikan skripsi sebagai solusi pemecahan masalah dalam pembelajaran, bukan hanya istilah “yang penting asal lulus, asal di ACC, asal mendapatkan nilai tinggi”. Negeri ini tidak hanya membutuhkan nilai dari manusia namun membutuhkan peningkatan kualitas pendidikan ke arah yang lebih baik. Aamiin!

Penulis :
Mahasiswa Diksatrasia FKIP
Universitas Galuh Ciamis

Metode Dalam Skripsi



            Berbicara skripsi maka kita akan berbicara gelar sarjana. Betapa banyak skripsi yang telah dibuat oleh mahasiswa yang telah lulus. Namun, apakah jumlah skripsi yang banyak tersebut sejalan dengan banyaknya solusi dalam pembelajaran guna meningkatkan kualitas pendidikan. Seakan skripsi hanyalah skripsi tanpa ada penerapannya di lapangan, sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.
            Tengoklah skripsi yang ada di kampus-kampus terlebih yang berlatar belakang pendidikan. Tumpukan skripsi yang jumlahnya tak terhitung, begitu banyak. Deretan nama sarjana yang sudah lama atau masih baru lulus terlihat jelas disertai dengan judul skripsi ada yang sangat panjang, ada pula yang biasa-biasa, ada yang tebal ada pula yang biasa-biasa, tergantung pada kedalaman materi yang dikajinya dalam penelitian.
            Begitu pula yang penulis lakukan sore beberapa hari kemarin, melihat deretan skripsi, terlihat judul dengan menuliskan pengaruh metode A terhadap pembelajaran B, atau pengggunaan metode X terhadap peningkatan pembelajaran Z, begitu pula yang lainnya, sungguh banyak. Ketika dibaca, setiap skripsi hampir mengatakan, metode yang digunakan oleh guru-guru sekarang terlihat itu-itu saja, jika tidak ceramah maka yang dilakukannya adalah latihan, begitu dan terus begitu. Mahasiswa bak malaikat yang akan meningkatkan kualitas pendidikan negeri ini.
            Hal tersebut tidak salah, bahkan menunjukan hal yang positif, karena mahasiswa ikut serta mengupayakan agar pendidikan di negara kita lebih baik. Namun apa jadinya jika skripsi hanya skripsi, metode hanya metode, sistem hanya sistem yang tertulis di judul skripsi begitu saja, tanpa ada proses panjang guna menindaklanjutinya.
            Pembelajaran merupakan proses panjang yang membutuhkan waktu lama, dana, konsentrasi, kesabaran guna tercapai apa yang menjadi cita-cita bangsa, bukan suatu proses yang simsalabim layaknya jin. Bahkan Rosululloh bersabda dalam sebuah hadisnya yang mengatakan proses pembelajaran membutuhkan kecerdasan, rasa semangat tinggi, kesabaran dalam menyikapi rintangan dan halangan, dana untuk pendidikan,  menghormati guru atau pengajar serta membutuhkan waktu yang lama.
Jadikan skripsi sebagai solusi pemecahan masalah dalam pembelajaran, bukan hanya istilah “yang penting asal lulus, asal di ACC, asal mendapatkan nilai tinggi”. Negeri ini tidak hanya membutuhkan nilai dari manusia namun membutuhkan peningkatan kualitas pendidikan ke arah yang lebih baik. Aamiin!

Penulis :
Mahasiswa Diksatrasia FKIP
Universitas Galuh Ciamis