Daerah
wisata tidak akan terlepas dengan yang namanya hiburan, baik itu hiburan modern
maupun tradisional. Begitu juga dengan pantai Pangandaran, lebih tepatnya di
daerah Desa Pananjung yang masih termasuk Kec. Pangandaran. Ada sekelompok
seniman yang masih memegang musik tradisional sebagai hiburannya. Namun dalam
perjalanannnya sejak 2005 masih berjalan biasa-biasa saja. Maka dari itu, peranan
mahasiswa KKN Tematik 2012 Universitas Galuh Ciamis sangat dibutuhkan guna
mempromosikan kesenian Arumba ini.
Kentongan
yang merupakan kesenian asal Purwokerto tersebut, kemudian dilakukan kolaborasi
dengan kebudayaan Sunda, yang akhirnya diberi nama Arumba, Alunan Rumpun Bambu.
Tak perlu berkerut kening untuk mencari asal muasal kata Alunan Musik Bambu
tersebut, sebab saat kita melihat langsung kesenian Arumba tampil, maka dapat
langsung mengetahuinya. Hal itu berdasarkan pada alat musik yang hampir
semuanya berasal dari bahan bambu.
Personil
Arumba ini, hampir semuanya berasal dari daerah Jawa, memang benar bahwa
Pangandaran masih Provinsi Jawa Barat, namun tak susah untuk mendapati
orang-orang yang menggunakan bahasa Jawa, di daerah sekitar Pangandaran,
terlebih Desa Pananjung.
Tak
perlu lama untuk menunggu Arumba mentas dengan kostum yang lengkap dan personil
yang lengkap juga. Jumat (29/6) kemarin, group musik Arumba asal Desa Pananjung
tampil di Desa Karangsari, Kec. Padaherang. Tepatnya di halaman rumah kepala
Desa Karangsari, yang mengadakan sunatan masal anak-anak lingkungan desa
tersebut.
Penampilan
yang dimulai pukul 10.00 WIB tersebut, begitu dinikmati tamu undangan, tak
terkecuali mahasiswa KKN Tematik 2012 Universitas Galuh Ciamis serta mahasiswa
KKN Reguler Desa Karangsari. Beberapa kamera foto mengambil gambar penampilan
group asal Desa Pananjung tersebut, tak terkecuali kamera video yang terus
merekam dari awal sampai akhir.
Lagu
yang dibawakan pun bermacam-macam, mulai dari lagu Jawa, shalwatan, serta lagu
campur sari. Rasa-rasanya semua anggota tubuh ingin begerak mengikuti Alunan Runpun Bambu yang begitu indah dan tertata dengan melodi yang begitu harmonis.
Personil yang sebagian besar orang tua pun begitu lihainya memainkan alat
musik, serta dilengkapi dengan penampilan dua penari bertopeng yang begitu
lihai bergoyang, mulai dari kelihaian menggoyangkan tubuh, kaki, tangan dan tak
terkecuali kepala pun berlenggok-lenggok, ke kanan-kiri, mengikuti ketukan
kentongan yang begitu indah.
Arumba
menampilkan sekitar tujuh lagu, yang sontak membuat penonton bertepuk tangan,
mulai dari usia anak-anak hingga orang tua. Arumba pun selesai menampilkan
kesenian musiknya pada pukul 11.15 WIB. Setelah itu mahasiswa yang tergabung
pada KKN Tematik 2012 Universitas Galuh Ciamis berfoto bareng dengan personil
Arumba.
Kedua
belah pihak saliang berterimakasih atas kerjasama yang dilakukannya selama ini dan
untuk kedepannya semoga tetap mampu bekerjasama dengan baik. “Saya selaku ketua
group musik Arumba mengucapkan terimakasih kepada adik-adik mahasiswa yang mau
mengikuti dan mengambil penampilan kami untuk dipromosikan. Semoga Arumba tetap
eksis dan mahasiswa dapat menjalankan tugasnya dengan baik,”ungkap ketua
Arumba.
Begitu
juga sebaliknya dengan mahasiswa KKN Tematik 2012 Universitas Galuh Ciamis,
sangat berterimakasih atas diberikannya izin mengambil foto, video yang
menyaksikan langsung penampilan di Desa Karangsari, Kec. Padaherang.
“Kami
juga berterimakasih atas diberikannya izin mengambil foto, video, semoga
kedepannya kesenian Arumba ini tetap eksis, tetap ada penerusnya, mudah-mudahan
suatu saat dapat tampil di Universitas Galuh Ciamis, pada saat wisuda ataupun
acara besar lainnya,”ucap Tommy, ketua kelompok mengakhiri pertemuan di Desa
Karangsari, Kec.Padaherang.
Yandi Hidayatulloh
(KKN Tematik 2012. Desa Pananjung).
Semoga promosinya bukan hanya sebatas KKN doank! Termakasih atas kerja sama dari tim KKN Tematik UNIGAL 2012 Desa Pananjung. Oye!!!!!!!!!!! "JIMPRET NAKATA"
BalasHapus