Selasa, 10 Juli 2012

Pangandaran, Tak Sekedar Pantai, Home Industri pun Menggeliat

Sebuah tempat wisata rasanya tidak akan cukup jika hanya membicarakan daerah tersebut saja, tanpa adanya hal unik, dari setiap daerah wisata. Begitu pula dengan Panatai Pangandaran, tak sekedar pantai berwarna biru dengan pesonanya yang indah saja. Selidik punya selidik ternyata, banyak hal unik sekaligus belum terekspos ke umum, mengenai hal unik tersebut.
Beberapa hal yang belum terekspos yakni home industri, beberapa kegiatan ekonomi yang menggeliat di sekitaran pantai Pangandaran, sangat beraneka ragam. Mulai dari kulinernya, kerajinan tangan yang berbeda dengan daerah wisata lainnya. Setiap daerah memiliki makanan khas yang sudah menjadi andalan. Jika Garut terkenal dengan dodolnya, begitu juga daerah lainnya. Maka Pangandaranpun, yang sebentar lagi akan menjadi Kabupaten memiliki beberapa makanan khas, yang sayang jika berlalu begitu saja, tanpa mencicipi ataupun membeli.
Diantara kegiatan perekonomian yang sedang dan akan terus berlangsung adalah "Campernik". "Campernik" ini menjual macam-macam kerajinan tangan, yang dikordinir oleh Koperasi "ADRA" dan diketuai oleh Ibu Nursalih. Dengan segala perjuangannya bersama rekan-rekannya untuk meningkatkan pendapatan keluarga, kelompok dan dampaknya pendapatan desa setempat, paska pelatihan tahun 2010, yang akhirnya diresmikan pada tahun 2011. Koperasi "ADRA" ini, sampai sekarang pun masih eksis dan akan selalu eksis untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Pangandaran.
Kegiatan perekonomian yang lainnya yakni makanan ringan Marning, Marning ini menjual makanan ringan semacam cemilan berbahan baku jagung yang disupply dari Jawa Tengah, terdapat kelebihan dalam produk ini, yaitu label. Sementara belum banyaknya para produsen UKM di Pangandaran yang mengindahkan manfaat label. Pemilik usaha ini bernama Pak Khodzin, resep marning yang digunakan beliau ini merupakan resep turun-temurun dari keluarga beliau. Usaha ini sudah muali beliau jalankan sejak tahun 2002. Untuk kegiatan produksinya dalam sebulan beliau dapat memproduksi 150 kg Marning, dengan penjualan perkilogramnya Rp.13.500.
Kegiatan uasha lainya yang berjalan di sekitaran Pantai Pangandaran yakni ikan asin, usaha ikan asin ini dijalankan oleh salah satu Koperasi dengan nama "KUB Lestari". Yang memiliki anggota tidak kurang dari 23 orang ibu-ibu rumah tangga yang memiliki usaha yang sama. KUB ini salah satu KUB yang terbilang sukses dalam mengorganisir para jajarannya kekompakan KUB ini tampak dari sistem produksi dan pemasaran ikan asin itu sendiri. Mereka menggarap usaha ikan asin dan memasarkan secara langsung pada konsumen, menjajakan dengan menggunakan sepeda setiap harinya. Kualitas ikan asin yang mereka produksi tidak kalah dengan produksi ikan asin kemasan yang banyak di pasarkan di pasar modern, semacam swalayan. Salah satu makanan khas Pangandaran ini tidak menggunakan bahan pengawet dan kesegaran dari bahan bakunya pun terjamin. Dan rencananya pada tanggal 18 Juli 2012 akan tutp buku.
Kegiatan ekonomi yang lainnya yakni produksi sale dan pisang goreng. Pemilik usaha produksi lanjutan  dari buah pisang ini bernama Ibu Rohimah. Beliau menyebutkan kendala dalam pembuatan cemilan ini yakni dari segi bahan bakunya itu sendiri. Beliau hanya akan memproduksi apabila ada / banyak buah pisang yang dinilai banyak untuk diproduksi lebih lanjut. Pangsa pasarnya masih area pasar Pangandaran. Beliau memulai usaha sale dan keripik pisang sejka 15 tahun yang lalu.
Beberapa jenis kegiatan ekonomi tersebut akan meningkatkan pendapatan asli Pangandaran. Dengan adanya lapangan kerja yang dibuat oleh amsyarakat Pangandaran sendiri maka akan mengurangi angka penganguran, khususnya di daerah Pangandaran, umumnya Jawa Barat dan Indonesia.

2 komentar: