Senin, 23 Juli 2012

Perbedaan sebagai Pendewasaan


Yandi Hidayatulloh

            Seakan tak pernah selesai persoalan penentuan hari pertama puasa dan penentuan hari raya Idul Fitri. Tokoh agama dari berbagai ormasmaupun kelompok lainnya memiliki argument yang  bila dipandang, memang kuat dasarnya. Disinilah perbedaan terus terjadi seakan menjadi kebiasaan yang tak pernah hilang bagi umat islam.
            Hal yang perlu dikedepankan dalam menyikapi semua itu adalah kedewasaan dalam mengeluarkan pendapat dan bersikap. Jangan sampai karena perbedaan, terjadinya permusuhan, itulah hal yang sangat dikhawatirkan sekali, terlebih dalam agama, karena agama menjadi hal yang sangat sensitive dalam keseharian setiap manusia.
            Misalkan, kelompok yang menyatakan hari ini puasa,seakan menjadi yang paling benar dan mencemooh kelompok yang menyatakan bahwa besoklah hari pertama puasa. Hal semacam inilah yang patut dihindari. Begitu juga kelompok yang menyatakan besok hari pertama puasa. kadang ikut pula merendahkan yang menyatakan hari ini puasa. Hidup memang tidak akan terlepas dari perbedaan, namun Allah juga menetapkan persamaan dalam kehidupan ini, maka dari itu kita selaku makhluk yang memiliki akal dan hati nurani dituntut untuk dewasa dalam menyikapi segala perbedaan yang ada. Jangan sampai karena berbeda saudarapun tiada.
            Mari kita sama-sama menyikapi perbedaan dengan penuh kebijaksanaan, jangan sampai emosi yang dikedepankan. Ini semua menjadipembelajaran bagi anak-anak generasi selanjutnya, agar meeka ikut bersikap bijak dalam menykapi perbedaan. Intinya jika masih ada persamaan, mengapa harus memandang perbedaan.
Penulis:
Yandi Hidayatulloh
Mahasiswa Diksatrasia
FKIP Universitas Galuh Ciamis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar