Yandi Hidayatulloh
Seakan
tak pernah selesai persoalan penentuan hari pertama puasa dan penentuan hari
raya Idul Fitri. Tokoh agama dari berbagai ormasmaupun kelompok lainnya
memiliki argument yang bila dipandang,
memang kuat dasarnya. Disinilah perbedaan terus terjadi seakan menjadi
kebiasaan yang tak pernah hilang bagi umat islam.
Hal
yang perlu dikedepankan dalam menyikapi semua itu adalah kedewasaan dalam
mengeluarkan pendapat dan bersikap. Jangan sampai karena perbedaan, terjadinya
permusuhan, itulah hal yang sangat dikhawatirkan sekali, terlebih dalam agama,
karena agama menjadi hal yang sangat sensitive dalam keseharian setiap manusia.
Misalkan,
kelompok yang menyatakan hari ini puasa,seakan menjadi yang paling benar dan
mencemooh kelompok yang menyatakan bahwa besoklah hari pertama puasa. Hal
semacam inilah yang patut dihindari. Begitu juga kelompok yang menyatakan besok
hari pertama puasa. kadang ikut pula merendahkan yang menyatakan hari ini
puasa. Hidup memang tidak akan terlepas dari perbedaan, namun Allah juga
menetapkan persamaan dalam kehidupan ini, maka dari itu kita selaku makhluk
yang memiliki akal dan hati nurani dituntut untuk dewasa dalam menyikapi segala
perbedaan yang ada. Jangan sampai karena berbeda saudarapun tiada.
Mari
kita sama-sama menyikapi perbedaan dengan penuh kebijaksanaan, jangan sampai
emosi yang dikedepankan. Ini semua menjadipembelajaran bagi anak-anak generasi
selanjutnya, agar meeka ikut bersikap bijak dalam menykapi perbedaan. Intinya
jika masih ada persamaan, mengapa harus memandang perbedaan.
Penulis:
Yandi Hidayatulloh
Mahasiswa Diksatrasia
FKIP Universitas Galuh Ciamis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar