Sabtu, 07 Juli 2012

Belajar Menikmati Kehidupan


Dalam kehidupan di dunia ini tentu kita selaku makhluknya Allah SWT selalu menemui dua hal, pertama hal yang disukai, dan kedua hal yang tidak disukai. Kedua hal tersebut silih berganti, sebagaimana berputarnya waktu. Kebahagiaan yang merupakan hal yang disukaipun berlalu begitu saja, kesedihanpun yang merupakan hal yang tidak disukai berlalu begitu saja, sejalannya waktu.
            Dari pernyataan di paragraf pertama kita dapat menyimpulkan, bahwa pada hakekatnya hidup ini tak kekal, tak abadi dalam artian hanya mampir beberapa kejap mata. Silih bergantinya kebahagian dengan kesedihan dalam kehidupan serta bergantinya malam oleh siang, itu semua merupakan bukti nyata mengenai kehidupan di dunia ini bersifat sementara.
            Sebagai umat muslim yang merupakan umat yang palih hebat di dunia ini, Suritauladan kita Nabi Muhamad SAW sudah memberikan uswah bagi umatnya. Bagaimana uswah yang dicontohkan Rasul? Rosul mengatakan jika engkau mendapatkan kebahagiaan, maka bersyukurlah dan jika mendapatkan kesedihan atau suatu hal yang tidak disukai maka bersabarlah. Dengan demikian dikala bahagia syukur menjadi amal kebajikan dan di sisi lain sabar menjadi amal kebajikan pula. Sebab bagi umat islam/muslim kehidupan ini adalah ladang amal/pahala, setiap kerdipan mata, disanalah terhampar luas samudra pahala yang tiada batas.
            Pernyataan syukur dan sabar sebenarnya secara lisanpun dapat terlihat bahwa orang tersebut islam/mukmin atau bukan. Di kala mendapatkan kebahagiaan maka mengucapkan Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, dan di kala susah atau mendapatkan kesedihan hal yang tidak disukai maka mengucapkan kalimat Innalillahi wainnailaihi rajiun. Begitulah hebatnya mukmin, dikala diuji oleh kebahagiaan maka bersyukur dengan mengucapkan hamdalah dan dikala ditimpa musibah mengucapkan Innalilahi, sebagai tanda kepasrahan kepada Allah dan pernyataan bahwa Allah lah yang mampu memberika kekuatan untuk kita selaku manusia mampu menghadapi masalah tersebut.
            Jangan pernah menyia-nyiakan kehidupan yang sebatas angan-angan ini. Ada kehidupan yang maha Kekal, kelak di akhirat, memang benar semua manusia mukmin akan masuk surga, namun adanya proses pensucian terlebih dahulu di dalam neraka. Yang menjadi pertanyaan. Berapa lama kita umat mukmin yang dalam kehidupan ini melakukan salah dibersihkan di dalam neraka, dan di neraka manakah kita akan dibersihkannya. Selagi hidup masih panjang dan perjalanan hidup kitapun masih panjang dan lama. Mari bangkit untuk membuat gebrakan hebat, sebagai suatu pernyataan bahwa kita pernah hidup di permukaan bumi ini. InsyaAllah hidup akan menjadi lebih berkah dan bermakna.
Salam Perjuangan!!!

1 komentar: